

Kelebihan berat badan bisa sangat mengganggu. Bukan hanya dari segi penampilan dan kenyamanan tubuh, tapi juga dari segi kesehatan. Obesitas atau kegemukan bisa memicu penyakit kronis seperti diabetes tipe II, penyakit kardiovaskular, hipertensi, stroke, dan meningkatkannya pertumbuhan sel-sel kanker.
Obesitas kini menjadi epidemi, bahkan sejak umur balita. Dan itu menjadi masalah, karena berat badan berlebih berarti menyimpan bom waktu untuk meledaknya sejumlah penyakit di kemudian hari. Sebenarnya, Hipocrates (460-359 SM) yang lebih dikenal sebagai bapak ilmu pengetahuan, sejak jauh hari telah menyatakan bahwa orang gemuk lebih cepat meninggal.
Terjadinya obesitas melibatkan beberapa faktor:
* Faktor genetik. Obesitas cenderung diturunkan, sehingga diduga memiliki penyebab genetik. Tetapi anggota keluarga tidak hanya berbagi gen, tetapi juga makanan dan kebiasaan gaya hidup, yang bisa mendorong terjadinya obesitas. Seringkali sulit untuk memisahkan faktor gaya hidup dengan faktor genetik. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa rata-rata faktor genetik memberikan pengaruh sebesar 33% terhadap berat badan seseorang.
* Faktor lingkungan. Gen merupakan faktor yang penting dalam berbagai kasus obesitas, tetapi lingkungan seseorang juga memegang peranan yang cukup berarti. Lingkungan ini termasuk perilaku/pola gaya hidup (misalnya apa yang dimakan dan berapa kali seseorang makan serta bagaimana aktivitasnya). Seseorang tentu saja tidak dapat mengubah pola genetiknya, tetapi dia dapat mengubah pola makan dan aktivitasnya.
* Faktor psikis. Apa yang ada di dalam pikiran seseorang bisa mempengaruhi kebiasaan makannya. Banyak orang yang memberikan reaksi terhadap emosinya dengan makan.
* Faktor kesehatan. Beberapa penyakit bisa menyebabkan obesitas, diantaranya:
o Hipotiroidisme
o Sindroma Cushing
o Sindroma Prader-Willi
o Beberapa kelainan saraf yang bisa menyebabkan seseorang banyak makan.
* Obat-obatan.
Obat-obat tertentu (misalnya steroid dan beberapa anti-depresi) bisa menyebabkan penambahan berat badan.
* Faktor perkembangan. Penambahan ukuran atau jumlah sel-sel lemak (atau keduanya) menyebabkan bertambahnya jumlah lemak yang disimpan dalam tubuh. Penderita obesitas, terutama yang menjadi gemuk pada masa kanak-kanak, bisa memiliki sel lemak sampai 5 kali lebih banyak dibandingkan dengan orang yang berat badannya normal. Jumlah sel-sel lemak tidak dapat dikurangi, karena itu penurunan berat badan hanya dapat dilakukan dengan cara mengurangi jumlah lemak di dalam setiap sel.
* Aktivitas fisik. Kurangnya aktivitas fisik kemungkinan merupakan salah satu penyebab utama dari meningkatnya angka kejadian obesitas di tengah masyarakat yang makmur. Orang-orang yang tidak aktif memerlukan lebih sedikit kalori. Seseorang yang cenderung mengkonsumsi makanan kaya lemak dan tidak melakukan aktivitas fisik yang seimbang, akan mengalami obesitas.
Baca : Hubungan Obesitas dan Kanker
Agar terhindar dari Obesitas
Perbaiki pola hidup dan pola makan anda
1. Jika ingin berdiet, pilih diet dengan menu yang sehat dan seimbang. Tetap penuhi kebutuhan gizi anda dengan susu rendah kalori yang mengandung zat gizi yang anda perlukan.
2. Tetaplah menyantap menu sarapan dan makan siang yang sangat penting bagi tubuh anda.
3. Banyak mengkonsumsi buah dan sayuran untuk memenuhi kebutuhan vitamin, mineral, san serat. Serat baik untuk memperlancar pencernaan dan mengurangi penyerapan lemak.
4. Hindari makanan mengandung lemak jenuh tinggi.
5. Kontrol asupan karbonhidrat dari menu makan anda.
6. Olahraga teratur tetap yang utama, pilih olahraga yang sesuai kondisi tubuh anda. Lakukan rutin 4 kali seminggu dengan durasi 1 jam. Juga baik untuk pembentukan tubuh.
Dengan pola makan dan pola hidup yang lebih sehat, anda akan terhindar dari obesitas dan serangan penyekit berbahaya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar